Rabu, 26 Februari 2014

Wabah muntaber atau Husnul Khotimah

Posted by DEW 1 FULDFK on 00.37 with No comments


Bismillahirrohmanirrohim..

Angka kematian ibu dan bayi masih cukup tinggi, walaupun dalam parameter MDGs, nilai ini harus mutlak turun agar keberhasilannya dapat dipasati . Sumber mana yang dipakai? Atau cakrawala bacaan saya yang belum melebar sayapnya. Namun ini adalah inspirasi yang melahirkan pemikiran baru, semangat baru dan langkah baru. Wah, kali ini sebenarnya cakrawala pengetahuan saya yang belum seluas angkasa dan jagad raya(ilmu kita hanya setetes air di lautan, kecil sekali dibanding ilmunya Allah). Saya akan jujur saja bahwa bacaan saya masih sedikit hingga bahasa tulisan saya juga masih sempit. 

Ini inspirasi dari seorang ukhti. Ketika itu beliau  menanyakan apa yang akan saya lakukan ketika banyak anggota yang muntaber. Dehidrasi jadinya? Itu bukan jawaban saya, ukhuwah itu hakikatnya saling menjaga.

Muntaber itu artinya mundur tanpa berita. 

Berita gembira dari statistika menunjukkan bahwa islam hari ini menjadi agama terbesar.Namun, apakah kekuatan itu tak cukup untuk menjadikan islam pada kejayaannya. Umat islam itu seperti buih di lautan, banyak jumlahnya, tapi kosong kekuatannya. Ini perkataan nabi.
Bolehlah kita bermimpi bahwa esok Islam menjadi perhatian dunia, karena kesantunanya, karena kesempurnaannya.  Inilah profil islam yang dimimpikan. Islam yang maju,ekonomi dunia mengacu pada perekonomian negara islam, politik dunia, budaya dan segala aspek kehidupannya. Kesadaran bahwa islam adalah agama yang paling baik, sehingga tak ada rasa takut berdampingan dengannya. Ketika seorang dokter muslimah hendak teguh pada jilbab syar’inya maka tak ada alasan bahwa akan menganggu profesinya. Atau nonmuslim pun akan nyaman berdampingan bahkan jika pun islam lah penguasanya. Karena perlu diketahui islam bukan agama yang haus kekuasaan, lalu dengan pemahaman saya menyebutkan bahwa masuklah islam secara kaffah.
Jika kau menginginkan sesuatu, maka seluruh alam semesta akan bersatu membantumu.” (Paulo Coelho)

Maka inginkanlah.

Nyatanya, polemik yang memang pelik membuat kita takut berdampingan, yang tahu bahkan paham, rentan dengan infeksi yang mewabah. Berapa banyak yang mampu bertahan? Sehingga tak jarang kajian tegar di jalan dakwah menjadi daftar wajib yang seringkali muncul dalam setiap eranya. Manusia memang tempatnya salah dan lupa, maka inilah pengingatnya. 

Saya hanya menukil dari kalimat Ust. Anis Matta, ambil positifnya ya sahabat. Saya bukan ahli birokrat dan politik, bukan ustadzah atau apapun itu.. Saya hanya mencoba mencetak pena sejarah dengan menuliskannya.

Akhir hidup seseorang atau cara seseorang mengakhiri  dan menutup cerita kehidupannya, sesungguhnya merupakan ukuran yang menentukan nilai hidupnya. Sebab, itulah potongan hidup yang menyimpulkan kualitas total dan kehidupan kita, dan karenanya ia dapat dijadikan ukuran paling abash untuk menilai kualitas hidup seseorang. Dan inilah konsep husnul khatimah. Dari konsep inilah kita dapat menemukan mata air baru yang dapat mengantar kita pada mata air kecemerlangan. Mata air kecemerlangan itu mengatakan bahwa untuk dapat bertahan sampai akhir, atau untuk dapat menciptakan ending cerita kehidupan yang baik, di depan kita hanya terbentang satu jalan yaitu :KONSISTENSI

Sahabat, pilih mana, muntaber atau husnul Khatimah. Kita satu profesi nantinya, insyaAllah memahami inform choice, Allah bahkan memberikan pilihan
1. Muntaber
Jika kita memilih pilihan ini, maka kata Allah
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maidah: 54)


2.Husnul Khatimah
Jika ini pilihan kita, hanya ada satu jalan yang terbentang yaitu konsistensi dan Allah mengatakan:
Wahai Orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”(QS. Muhammad :7)

Saling mengingatkan ya sahabat, ukhuwah itu hakikatnya saling menjaga
Lanjutkan langkah kita bersama  DEW1Langkah

Selesaikan hingga husnul Khatimah

Wallahua'lam Bisshawab,
 

By Nuraidah
Staff Departemen Humas IT



 


0 comments:

Posting Komentar

Komen disini ya