Bismillah.....
There are so many magics in your smile :)
Ibu kami berjiwa besar, kami juga belajar membesarkan jiwa, melapangkan hati..
Aih hati.. Saya mudah sekali jatuh hati pada orang yang memberi kebaikan.. Apakah itu hanya sebuah senyuman dan membuat diri selalu tersenyum..
Hanya hal kecil saja bisa mengubah kita dan dunia kita. Apakah itu??? sebuah senyuman
Sebelum membaca tulisan saya,sok berikan senyum terbaik kita :) :) :)
Hari itu saya terburu-buru akan pergi ke suatu tempat.. Aneh sekali saya yang memutuskan tak melanjutkan perjalanan itu akhirnya memaksakan kaki kembali melangkah. Saya masih tersenyum kok,, tapi masih ada rasa gugup dan takut,, mood saya bisa dikatakan buruk dibanding biasanya.. Belajar dari ibu, saya tidak ingin merusak hari dengan wajah cemberut. Matahari saja hari itu bersinar terang.. lagi senyum ya, bukan tertawa. Saya masih bisa tersenyum dihadapan yang lain. Hingga akhirnya, melihat cerita(sebenarnya tingkah anehnya) saya mengembangkan senyum selebar-lebarnya.....
"Sometimes your joy is the source of your smile, but sometimes your smile can be the source of your joy." ~Thich Nhat Hanh
Di zaman dahulu kala, saya berdiskusi dengan teman(ketika masuk blok anatomi) masih baru saya di kedokteran. Saya membaca bahwa tersenyum itu membuat otot wajah berkontraksi . Terus dijawab sama si dia.. Kalau sering-sering senyum, otot wajah kita berkontraksi(saya sudah bisa memikirkan apa yang dia maksudkan). Kalau sering digunakan(dilatih dengan senyuman) dan berkontraksi, bisa hipertrofi dong ototnya..
Hihi.. dia kira seperti otot bisep dan trisepnya Ade Ray(bayangkan ya teman.. bayangkan juga kalau otot-otot wajah kita seperti itu)
Masih adakah yang ingin tersenyum????
Here, i will show you, how smile can affect our life, it is called as magics :) :) :) i write this with some facts.
1. Senyum itu bernilai ibadah,
Prinsip ini kudu yang pertama ya.. ibadah loh.. bernilai pahala.. Nah baru setelah itu kita semakin yakin bahwa islam itu indah dengan fakta ilmiahnya.
Rasulullah Saw bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria." (HR. Muslim).
2. Senyum mengaktivasi pengeluaran suatu neuropeptida
Neuropeptida yang berperan sebagai neurotransmiter(mesengger sinyal sistem saraf) yang dilepaskan ketika tersenyum, bisa melawan stress. Neurotransmitter yang berupa endorphin, serotonin dan dopamin itu akan memberikan efek ke tubuh. Sebuah studi psycology science yang telah diterbitkan membuktikan bahwa senyum dapat menurunkan stress dan tekanan darah. Hal ini secara fisiologis adalah pengaruh neurotransmitter tadi. Seperti serotonin yang bisa berperan sebagai antidepresi. obat antidepresant saat ini banyak yang bekerja dengan mempengaruhi level serotonin. Nah.. untuk anda yang sedang stres, tidak perlu resep dokter lagi, tinggal senyum.. lega deh (kecuali untuk yang sering senyum-senyum sendiri.. atau depresi berat dengan sering marah.. lalu tertawa-tawa, gangguan mood, afek atau gangguan bipolar.. silahkan mendatangi psikiater)
2. Senyum mempengaruhi aktivitas bagian otak
Saya ambil dari jurnal(maklum kalau di kedokteran harus bersahabat dengan jurnal) "Voluntary smiling changes regional brain activity"
Dengan menggunakan EEG untuk mengukur aktivitas otak saat tersenyum, 44 mahasiswa dari universitas Wisconsin menjadi objek penelitian dengan persyaratan. peneliti berkesimpulan bahwa senyum dapat mempengaruhi otak. kesimpulan dari jurnal ini bahwa dengan tersenyum didapatkan aktivasi bagian frontal hemisfer kiri dan bagian temporal depan. Ditambahkan bahwa perlu penelitian lebih lanjut bagaimana pengaruh senyuman terhadap aktivitas otak. Hanya saja senyum dapat mengartikan kegembiraan pada orang tersebut. Rasakan manfaatnya :)
Selain itu, salah satu peneliti mengatakan bahwa jika kita cemberut(kita menggunakan otot di antara alis mata, yang dikenal sebagai corrugator) maka berhubungan dengan aktivitas amygdala yang berperan dalam emosi seperti rasa takut.
3. Masalah otot ketika tersenyum
Ketika tersenyum, kita menggunakan kira-kira 16 otot wajah dibandingkan ketika cemberut yang melibatkan 43 otot. Hanya membutuhkan sedikit energi untuk tersenyum dibanding cemberut. Lebih pilih mana? Cepat lelah yang mana? Wajah datar saja lah ^_^ (Parkinson yak )
Makanya bersyukur, karena kita bisa menggerakkan otot wajah
Ada juga yang berpendapat bahwa cemberut lebih sedikit menggunakan otot(pendapat yang diatas saya dapatkan dari buku, tapi lupa buku apa,, buku anatomi atau apa saya lupa) dan pendapat yang kedua baru saya baca. Seorang dokter ahli bedah rekonstruksi wajah yang berpendapat demikian. Namun beliau tidak menyarankan untuk cemberut, karena senyum hanya membutuhkan sedikit usaha dengan bukti bahwa otot untuk tersenyum bentuknya lebih baik, dan ketika tersenyum dengan baik kata beliau hanya dua otot yang berperan maksimal, yaitu "Duchenne smile"
Kalau hipertrofi otot mah beda.. Saya pernah membaca kalau hipertrofi otot bisa terjadi karena latihan otot(seperti binaragawan) dengan intensitas tinggi dan jangka pendek. Kalau senyum bisa menyebakan hipertrofi otot wajah sampai sekarang belum pernah membaca kecuali mendengar dari teman tadi.
Ehmm..Tapi,, senyumnya yang ikhlas ya. Karena ternyata senyum itu tidak hanya parameter mood baik seseorang karena ada juga senyum terpaksa.
Salah satu ahli neurologi Prancis bahkan nama beliau dipatenkan pada salah satu jenis senyuman "Duchenne smile" mengatakan bahwa senyum positif yang melibatkan bagian zigomatik dan orbicularis oculi.
Afwan ya hanya sampai sini tulisannya.. Penulis ada tugas lain karena besok akan ujian. Namun, menuliskan ini sejenak menghilangkan penat
Semoga bermanfaat :) :) :)
Sumber pasti :Ekmal, Paul, and Richard J. Davidson. The Duchenne Smile:Emotional Expression and Brain Physiology II. Journal of Personality and Social Psyology. 1990, vol 58;342-353
Research report :"Voluntary Smiling changes regional brain activity"
wikipedia
dll...
by Nuraidah
Staf Departemen Humas IT
There are so many magics in your smile :)
Ibu kami berjiwa besar, kami juga belajar membesarkan jiwa, melapangkan hati..
Aih hati.. Saya mudah sekali jatuh hati pada orang yang memberi kebaikan.. Apakah itu hanya sebuah senyuman dan membuat diri selalu tersenyum..
Hanya hal kecil saja bisa mengubah kita dan dunia kita. Apakah itu??? sebuah senyuman
Sebelum membaca tulisan saya,sok berikan senyum terbaik kita :) :) :)
Hari itu saya terburu-buru akan pergi ke suatu tempat.. Aneh sekali saya yang memutuskan tak melanjutkan perjalanan itu akhirnya memaksakan kaki kembali melangkah. Saya masih tersenyum kok,, tapi masih ada rasa gugup dan takut,, mood saya bisa dikatakan buruk dibanding biasanya.. Belajar dari ibu, saya tidak ingin merusak hari dengan wajah cemberut. Matahari saja hari itu bersinar terang.. lagi senyum ya, bukan tertawa. Saya masih bisa tersenyum dihadapan yang lain. Hingga akhirnya, melihat cerita(sebenarnya tingkah anehnya) saya mengembangkan senyum selebar-lebarnya.....
"Sometimes your joy is the source of your smile, but sometimes your smile can be the source of your joy." ~Thich Nhat Hanh
Di zaman dahulu kala, saya berdiskusi dengan teman(ketika masuk blok anatomi) masih baru saya di kedokteran. Saya membaca bahwa tersenyum itu membuat otot wajah berkontraksi . Terus dijawab sama si dia.. Kalau sering-sering senyum, otot wajah kita berkontraksi(saya sudah bisa memikirkan apa yang dia maksudkan). Kalau sering digunakan(dilatih dengan senyuman) dan berkontraksi, bisa hipertrofi dong ototnya..
Hihi.. dia kira seperti otot bisep dan trisepnya Ade Ray(bayangkan ya teman.. bayangkan juga kalau otot-otot wajah kita seperti itu)
Masih adakah yang ingin tersenyum????
Here, i will show you, how smile can affect our life, it is called as magics :) :) :) i write this with some facts.
1. Senyum itu bernilai ibadah,
Prinsip ini kudu yang pertama ya.. ibadah loh.. bernilai pahala.. Nah baru setelah itu kita semakin yakin bahwa islam itu indah dengan fakta ilmiahnya.
Rasulullah Saw bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria." (HR. Muslim).
2. Senyum mengaktivasi pengeluaran suatu neuropeptida
Neuropeptida yang berperan sebagai neurotransmiter(mesengger sinyal sistem saraf) yang dilepaskan ketika tersenyum, bisa melawan stress. Neurotransmitter yang berupa endorphin, serotonin dan dopamin itu akan memberikan efek ke tubuh. Sebuah studi psycology science yang telah diterbitkan membuktikan bahwa senyum dapat menurunkan stress dan tekanan darah. Hal ini secara fisiologis adalah pengaruh neurotransmitter tadi. Seperti serotonin yang bisa berperan sebagai antidepresi. obat antidepresant saat ini banyak yang bekerja dengan mempengaruhi level serotonin. Nah.. untuk anda yang sedang stres, tidak perlu resep dokter lagi, tinggal senyum.. lega deh (kecuali untuk yang sering senyum-senyum sendiri.. atau depresi berat dengan sering marah.. lalu tertawa-tawa, gangguan mood, afek atau gangguan bipolar.. silahkan mendatangi psikiater)
2. Senyum mempengaruhi aktivitas bagian otak
Saya ambil dari jurnal(maklum kalau di kedokteran harus bersahabat dengan jurnal) "Voluntary smiling changes regional brain activity"
Dengan menggunakan EEG untuk mengukur aktivitas otak saat tersenyum, 44 mahasiswa dari universitas Wisconsin menjadi objek penelitian dengan persyaratan. peneliti berkesimpulan bahwa senyum dapat mempengaruhi otak. kesimpulan dari jurnal ini bahwa dengan tersenyum didapatkan aktivasi bagian frontal hemisfer kiri dan bagian temporal depan. Ditambahkan bahwa perlu penelitian lebih lanjut bagaimana pengaruh senyuman terhadap aktivitas otak. Hanya saja senyum dapat mengartikan kegembiraan pada orang tersebut. Rasakan manfaatnya :)
Selain itu, salah satu peneliti mengatakan bahwa jika kita cemberut(kita menggunakan otot di antara alis mata, yang dikenal sebagai corrugator) maka berhubungan dengan aktivitas amygdala yang berperan dalam emosi seperti rasa takut.
3. Masalah otot ketika tersenyum
Ketika tersenyum, kita menggunakan kira-kira 16 otot wajah dibandingkan ketika cemberut yang melibatkan 43 otot. Hanya membutuhkan sedikit energi untuk tersenyum dibanding cemberut. Lebih pilih mana? Cepat lelah yang mana? Wajah datar saja lah ^_^ (Parkinson yak )
Makanya bersyukur, karena kita bisa menggerakkan otot wajah
Ada juga yang berpendapat bahwa cemberut lebih sedikit menggunakan otot(pendapat yang diatas saya dapatkan dari buku, tapi lupa buku apa,, buku anatomi atau apa saya lupa) dan pendapat yang kedua baru saya baca. Seorang dokter ahli bedah rekonstruksi wajah yang berpendapat demikian. Namun beliau tidak menyarankan untuk cemberut, karena senyum hanya membutuhkan sedikit usaha dengan bukti bahwa otot untuk tersenyum bentuknya lebih baik, dan ketika tersenyum dengan baik kata beliau hanya dua otot yang berperan maksimal, yaitu "Duchenne smile"
Kalau hipertrofi otot mah beda.. Saya pernah membaca kalau hipertrofi otot bisa terjadi karena latihan otot(seperti binaragawan) dengan intensitas tinggi dan jangka pendek. Kalau senyum bisa menyebakan hipertrofi otot wajah sampai sekarang belum pernah membaca kecuali mendengar dari teman tadi.
Ehmm..Tapi,, senyumnya yang ikhlas ya. Karena ternyata senyum itu tidak hanya parameter mood baik seseorang karena ada juga senyum terpaksa.
Salah satu ahli neurologi Prancis bahkan nama beliau dipatenkan pada salah satu jenis senyuman "Duchenne smile" mengatakan bahwa senyum positif yang melibatkan bagian zigomatik dan orbicularis oculi.
Afwan ya hanya sampai sini tulisannya.. Penulis ada tugas lain karena besok akan ujian. Namun, menuliskan ini sejenak menghilangkan penat
Semoga bermanfaat :) :) :)
Sumber pasti :Ekmal, Paul, and Richard J. Davidson. The Duchenne Smile:Emotional Expression and Brain Physiology II. Journal of Personality and Social Psyology. 1990, vol 58;342-353
Research report :"Voluntary Smiling changes regional brain activity"
wikipedia
dll...
by Nuraidah
Staf Departemen Humas IT