Kamis, 30 Mei 2013

Rokok Kau Sayang, Hidup Kami Malang!

Posted by DEW 1 FULDFK on 15.44 with No comments
Bismillaahirrahmaanirrahiim Salam SEHAT, Rekan Sejawat!

Sekarang hari apa ya? Ya, hari Jumat. Terus, ada apa dengan hari ini?

Yak ternyata, ada World No Tobbaco Day a.k.a WNTD pada hari ini, 31 Mei 2013.

World Health Organization sangat setia mengkampanyekan WNTD ini. Dengan tema yang berganti tiap tahunnya, kali ini diambil tema: "Ban tobacco advertising, promotion and sponsorship". Memang menjadi dilema bahwa banyak even olahraga nasional yang sponsor utamanya justru dari perusahaan rokok. Mungkin sulit -bukan berarti tidak bisa- untuk melarangnya, mengingat kita yang belum punya wewenang untuk membuat kebijakan di pemerintahan. Jikapun berhasil dilarang, menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk memberikan alternatif sponsor lain yang mau membiayai even-even olahraga nasional tersebut.

Terlepas dari dilema olahraga nasional itu, kita sebagai aktivis dakwah di lingkungan kampus kedokteran bisa mengusahakan hal-hal yang nyata. Tentunya sudah tahu bahwa "terlarang" bahkan "haram" hukumnya menggunakan sponsor dari perusahaan rokok untuk mendanai kegiatan-kegiatan kampus, menjual rokok, atau bahkan merokok di lingkungan kampus. Hal nyata yang kita bisa lakukan adalah dengan mematuhi aturan tersebut dan harus tegas kepada siapa saja yang tergabung dalam Civitas Akademika di tiap Fakultas Kedokteran di Indonesia.

Memang apa sih keuntungan kita ikut mengkampanyekan World No Tobacco Day? Dari data WHO, hampir dari 6 (enam) juta orang mati karena rokok. Baik perokok aktif maupun pasif. Penyakit Non-Communicable Disease (NCD) adalah penyakit yang menyebabkan 63% kematian dari seluruh total kematian di dunia. Dan tahukah kalian apa faktor risiko terbesar yang menyebabkan NCD? Ya, ROKOK-lah faktor RISIKO TERBESAR itu! Dan lebih buruknya lagi, 80% kematian karena tembakau akan dialami oleh negara berkembang, salah satunya Indonesia. Mengapa? Karena konsumsi rokok di negara berkembang merupakan target pasar yang besar bagi industri rokok. Mereka menarget remaja dengan menggambarkan bahwa merokok itu budaya anak muda. Padahal, negara-negara maju saja sadar akan bahaya rokok sehingga negara-negara tersebut sengaja meninggikan pajak rokok.

Dari segi agama sendiri, Majelis Ulama Indonesia telah menetapkan fatwa atas keharaman rokok. Ya, rokok haram bagi anak-anak, karena zat destruktif dari rokok dapat menghambat pertumbuhan serta perkembangan anak, juga haram bagi ibu hamil, karena zat karsinogenik yang terkandung dalam rokok dapat mempengaruhi janin, bahkan menimbulkan kematian bagi janin ibu tersebut! Serta diharamkan pula merokok ditempat-tempat umum. Kenapa? Jelas karena ditempat-tempat umum dimana orang berhak atas udara bersih dan sehat, terpolusi dengan asap rokok yang mana dapat menimbulkan penyakit bagi orang yang menghirupnya, a.k.a perokok pasif.

 Disini kita tidak membicarakan pro-kontra masalah pengharaman rokok, hey ikhwatifillah! Kita petugas dibidang kesehatan. Pelayan kesehatan. Demi melayani kesehatan itulah, sudah seharusnya kita dukung World No Tobacco Day ini. Meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia salah satunya dengan cara menekan keberadaan rokok di Indonesia. Mungkin penerapan pajak yang tinggi untuk rokok, regulasi serta pengawasan penggunaan rokok itu tugas dari pemerintah. Tapi mencegah orang merokok ditempat umum, merehabilitasi kebiasaan seorang perokok, mengingatkan bahaya rokok kepada masyarakat,kesemuanya itu BISA kita lakukan sebagai pelayan kesehatan. Sebagai dokter.

Lalu apa yang bisa kita lakukan dikampus, selagi kita masih berstatus calon dokter? Pertama, jelas tidak merokok. Bagi yang merokok, berhentilah dari sekarang. Bantu kawan-kawan yang ingin berhenti merokok. Kedua, larang setiap aktivitas rokok yang berada dilingkungan kampus. Jika tidak sanggup bertindak langsung dengan perbuatan, maka buatlah tulisan yang mengingkari aktivitas merokok tersebut. Ketiga, larang penggunaan sponsor rokok dari acara-acara kemahasiswaan dikampus. Empat, sebisa mungkin tidak menggunakan sponsor dari perusahaan rokok, karena sebenarnya itu salah satu marketing strategy untuk melunakkan hati mahasiswa, terutama yang vokal menyuarakan anti rokok. Keempat, melalui kegiatan-kegiatan kemahasiswaan itu, kita bisa mengakomodasi kampanye-kampanye anti rokok, anti tembakau sedunia ke masyarakat sekitar. Melakukan aksi dalam rangka Hari Anti Tembakau Sedunia yang difasilitasi organisasi-organisasi kemahasiswaan dikampusnya juga merupakan salah satu usaha yang bisa kita upayakan sebagai mahasiswa kedokteran.

Hey para perokok! Kami menyerukan kepada kalian! Jika memang begitu adiktifnya rokok itu bagi kalian, maka hiruplah sampai ke asap-asapnya masuk kedalam paru-paru kalian. Jangan sekali-kali hembuskan itu ke anak-anak kalian, anak-anak Indonesia harapan bangsa. Tahukah kalian, 600.000 orang meninggal pertahunnya hanya karena menghisap asap kalian! Kalian yang merokok, kami yang terkena imbasnya. Tegakah anak kalian mengalami cacat seumur hidup, orang-orang terdekat kalian terkena kanker paru-paru akibat ulah kalian? Melalui tulisan ini, kami mengajak kalian yang masih terjebak dalam kenikmatan semu rokok, sadarlah, sudah banyak fakta-fakta mengenai bahaya rokok terhadap kesehatan yang dipaparkan. Bahkan dalam bungkus rokok itu sendiri sudah memperingati calon pembelinya: "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin". Mengapa kita sanggup membeli barang yang menyebabkan penyakit? Mengapa kita royal dalam membakar uang kita demi kenikmatan sesaat?

Berikut adalah dua video yang didedikasikan untuk kampanye World No Tobbaco Day. Satu video dari WHO, dan satu lagi dari Mudit, di upload oleh Jamkeonline di situs www.youtube.com




Dalam rangka memperingati WORLD NO TOBBACO DAY 2013, kami dari Dewan Eksekutif Wilayah 1 Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran menyeru: Berhentilah merokok mulai dari SEKARANG! STOP KERJASAMA dengan perusahaan rokok sebagai sponsor! Mari ciptakan lingkungan BEBAS DARI ASAP ROKOK!

0 comments:

Posting Komentar

Komen disini ya