Rabu, 26 Februari 2014

Wabah muntaber atau Husnul Khotimah

Posted by DEW 1 FULDFK on 00.37 with No comments


Bismillahirrohmanirrohim..

Angka kematian ibu dan bayi masih cukup tinggi, walaupun dalam parameter MDGs, nilai ini harus mutlak turun agar keberhasilannya dapat dipasati . Sumber mana yang dipakai? Atau cakrawala bacaan saya yang belum melebar sayapnya. Namun ini adalah inspirasi yang melahirkan pemikiran baru, semangat baru dan langkah baru. Wah, kali ini sebenarnya cakrawala pengetahuan saya yang belum seluas angkasa dan jagad raya(ilmu kita hanya setetes air di lautan, kecil sekali dibanding ilmunya Allah). Saya akan jujur saja bahwa bacaan saya masih sedikit hingga bahasa tulisan saya juga masih sempit. 

Ini inspirasi dari seorang ukhti. Ketika itu beliau  menanyakan apa yang akan saya lakukan ketika banyak anggota yang muntaber. Dehidrasi jadinya? Itu bukan jawaban saya, ukhuwah itu hakikatnya saling menjaga.

Muntaber itu artinya mundur tanpa berita. 

Berita gembira dari statistika menunjukkan bahwa islam hari ini menjadi agama terbesar.Namun, apakah kekuatan itu tak cukup untuk menjadikan islam pada kejayaannya. Umat islam itu seperti buih di lautan, banyak jumlahnya, tapi kosong kekuatannya. Ini perkataan nabi.
Bolehlah kita bermimpi bahwa esok Islam menjadi perhatian dunia, karena kesantunanya, karena kesempurnaannya.  Inilah profil islam yang dimimpikan. Islam yang maju,ekonomi dunia mengacu pada perekonomian negara islam, politik dunia, budaya dan segala aspek kehidupannya. Kesadaran bahwa islam adalah agama yang paling baik, sehingga tak ada rasa takut berdampingan dengannya. Ketika seorang dokter muslimah hendak teguh pada jilbab syar’inya maka tak ada alasan bahwa akan menganggu profesinya. Atau nonmuslim pun akan nyaman berdampingan bahkan jika pun islam lah penguasanya. Karena perlu diketahui islam bukan agama yang haus kekuasaan, lalu dengan pemahaman saya menyebutkan bahwa masuklah islam secara kaffah.
Jika kau menginginkan sesuatu, maka seluruh alam semesta akan bersatu membantumu.” (Paulo Coelho)

Maka inginkanlah.

Nyatanya, polemik yang memang pelik membuat kita takut berdampingan, yang tahu bahkan paham, rentan dengan infeksi yang mewabah. Berapa banyak yang mampu bertahan? Sehingga tak jarang kajian tegar di jalan dakwah menjadi daftar wajib yang seringkali muncul dalam setiap eranya. Manusia memang tempatnya salah dan lupa, maka inilah pengingatnya. 

Saya hanya menukil dari kalimat Ust. Anis Matta, ambil positifnya ya sahabat. Saya bukan ahli birokrat dan politik, bukan ustadzah atau apapun itu.. Saya hanya mencoba mencetak pena sejarah dengan menuliskannya.

Akhir hidup seseorang atau cara seseorang mengakhiri  dan menutup cerita kehidupannya, sesungguhnya merupakan ukuran yang menentukan nilai hidupnya. Sebab, itulah potongan hidup yang menyimpulkan kualitas total dan kehidupan kita, dan karenanya ia dapat dijadikan ukuran paling abash untuk menilai kualitas hidup seseorang. Dan inilah konsep husnul khatimah. Dari konsep inilah kita dapat menemukan mata air baru yang dapat mengantar kita pada mata air kecemerlangan. Mata air kecemerlangan itu mengatakan bahwa untuk dapat bertahan sampai akhir, atau untuk dapat menciptakan ending cerita kehidupan yang baik, di depan kita hanya terbentang satu jalan yaitu :KONSISTENSI

Sahabat, pilih mana, muntaber atau husnul Khatimah. Kita satu profesi nantinya, insyaAllah memahami inform choice, Allah bahkan memberikan pilihan
1. Muntaber
Jika kita memilih pilihan ini, maka kata Allah
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maidah: 54)


2.Husnul Khatimah
Jika ini pilihan kita, hanya ada satu jalan yang terbentang yaitu konsistensi dan Allah mengatakan:
Wahai Orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”(QS. Muhammad :7)

Saling mengingatkan ya sahabat, ukhuwah itu hakikatnya saling menjaga
Lanjutkan langkah kita bersama  DEW1Langkah

Selesaikan hingga husnul Khatimah

Wallahua'lam Bisshawab,
 

By Nuraidah
Staff Departemen Humas IT



 


Selasa, 18 Februari 2014

Hasan Al Banna dan Ikhwanul Muslimin

Posted by DEW 1 FULDFK on 09.33 with No comments

 

A. Pendahuluan
Islam adalah satu sistem yang menyeluruh serta merangkumi semua aspek kehidupan. Ia adalah negara  dan tanah air ataupun pemerintahan dan rakyat. Ia adalah akhlak dan kekuatan ataupun rahmat dan keadilan. Ia adalah kebudayaan dan undang-undang ataupun keilmuan dan kehakiman. Ia juga adalah materi dan harta benda ataupun kerja dan kekayaan. Ia adalah jihad dan dakwah ataupun ketenteraan dan fikrah. Sebagaimana juga ia adalah akidah yang lurus dan Ibadah yang benar, semuanya sama.
Itu adalah sekelumit pemahaman dan pemikiran Hasan Al Banna dalam mendefinisikan Islam, ini merupakan hal yang baru dalam dunia Islam yang dilakukan Hasan Al Banna dalam menterjemahkan Islam dalam kehidupan.
Pemikiran beliau sangat jauh berbeda dengan cara berfikir penguasa dunia Islam saat itu, dimana seruan agar mencontohi cara barat oleh Kamal Attaturk bertiup kencang dan tidak ada henti. bukan hanya itu, bahkan majalah-majalah dan surat khabar yang membuat propaganda dengan slogan ‘Mesir adalah sebahagian dari Eropa’ telah membanjiri pasaran. Para nasionalis mendesak pemerintahan Mesir agar kembali ke puncak kejayaan Firaun dan mencungkil adat-adat bangsa Mesir purba.
Melihat fenomena ini membuat Hassan al Banna merasa sedih, sebab sebahagian besar orang terhormat dan berpengaruh menyertai barisan modernis yang menyesatkan umat Islam. Dalam keadaan sedih dan pilu ini, beliau berusaha merapatkan diri dengan Sayyid Rashid Rida’ serta murid-muridnya. Di sinilah titik permulaan berdirinya satu harakah Islam yang besar dan tersusun untuk menghancurkan Jahilliah Modern dengan segala pemikirannya. Beliau mulai mendidik orang-orang dengan penuh sabar tentang pentingnya Islam dalam kehidupan individual dan masyarakat.
B. Pembahasan
1. Sejarah Singkat Hasan Al Banna (1906 M – 1949 M)
Hassan Al Banna lahir pada tahun 1906, di sebuah kota Mahmudiah propinsi Buhairah di Mesir, beliau dibesarkan dalam keluarga yang amat kuat berpegang pada Islam. Ayahnya seorang ulama yang sangat hebat dalam bidang keilmuan dan ketaqwaan. Kerjanya memperbaiki jam, pekerjaan inilah yang menjadi sumber rezeki bagi menghidupi keluarganya. Masa kerjanya pada waktu malam. Pada siang harinya menjadi Imam di sebuah masjid di kampungnya, disinilah ayahnya mengajar prinsip-prinsipIslam dan berdakwah. Diantara karyanya kitab Tafsir Musnad Imam Ahmad bin Hambal.
Hassan Al Banna berguru pada ayahnya sehingga bisa menghafal Qur’an 30 juz. Pada usia remaja, ayahnya mengizinkan menggunakan kitab-kitab simpanan ayahnya untuk dibaca hingga akhirnya Hassan Al Banna dapat memahami Islam dan bahasa Arab dengan baik. Semangat perjuangan Islam dan sifat kepimpinan telah mulai nampak pada umur yang masih muda.
Pada usia 16 tahun, ayahnya menghantarkannya ke Darul Ulum, sebuah pusat latihan perguruan di Kairo. Ketika sampai di sana beliau terkejut melihat kerusakan moral orang-orang Islam di kota Kairo. Pada tahun 1927, di usia 21 tahun Hassan Al Banna lulus dan meninggalkan Darul Ulum, Beliau adalah pelajar yang pintar dan mendapat tempat pertama dalam kelasnya. Kemudian setelah beberapa bulan beliau mengajar di Ismailiah, di sebuah sekolah menengah pemerintahan, disitu beliau dengan rasmi mendirikan Harakah Islamiah “Al-Ikhwanul Muslimin.” Beliau didukung para pengikut dan pelajar-pelajar yang setia.
Setelah harakah Ikhwanul Muslimin terkenal dan berpengaruh, rezim yang ada mulai menganggap harakah Islam itu sebagai sebuah subversif yang mengancam keamanan negara. Pada tahun 1948, pemerintahan Mesir tunduk pada Inggris dan mengharamkan harakah Ikhwanul Muslimin. Maka setelah itu ribuan anggota Ikhwan dijebloskan ke dalam penjara serta harta benda mereka dirampas. Dua bulan kemudiannya Hassan Al Banna ditembak mati oleh seorang penembak yang tidak dikenal di jalan raya Kairo pada tanggal 12 februari 1949.
2. Sekilas Sejarah Berdiri Jama’ah Ikhwan Muslimin
A. sejarah Berdiri Ikhwanul Muslimin
Setelah runtuhnya khilafah Islamiyah di Turki yang di bubarkan oleh bapak sekuler Kamal Atarturk pada tahun 1924 M. dunia Islam hidup dalam kegelapan bagaikan anak ayam kehilangan induknya, maka bermunculan gerakan sekulerisme di setiap Negara Islam bagaikan jamur di musim hujan, tiada yang dapat menghentikannya, maka tampilah tokoh-tokoh masyarakat yang berkiblat ke barat.
Selepas Perang Dunia Pertama, golongan yang berkiblat ke barat bergerak sangat aktif mempropagandakan pemahaman mereka di Mesir. Seiring dengan itu fahaman nasionalisme di dunia Islam mencapai puncaknya. Sementara Pergerakan Emanspasi Wanita semakin bertambah kuat, para wanita kelas atas Mesir memberontak; enggan memakai purdah. Mereka justru memakai fesyen ala Eropa, menghadiri acara-acara bercampur bebas antara lelaki dan perempuan, baik secara tertutup ataupun terbuka. Mereka juga mendesak supaya wanita diberi hak yang setara dengan lelaki.
Para ulama tidak berdaya menahan serangan dari puak Modernis kecuali hanya sekedar melabelkan murtad pada mereka. Keadaan ditambah parah dengan para ulama jahat yang begitu mudah dipermainkan oleh pemerintah taghut. Kondisi seperti ini telah mengenapkan kecelaruan sebahagian umat Islam dalam kejahiliahan. Ulama Kairo saat itu jatuh ke lembah yang paling hina, kerena mereka menyetujui fatwa yang diberi oleh Rektor Universiti al Azhar bahwa Presiden Faruk layak untuk memerintah dan digelar Khalifatul Mu’min dengan alasan “Faruk merupakan seorang Islam yang datang dari keturunan Rasulullah Saw”.
Hassan Al Banna dan para sahabatnya merasa gelisah mengenai situasi kritis ini, di dalam buku hariannya beliau mencatat: “Hanya Allah yang mengetahui berapa malam kita akan berbincang tentang kondisi negara dan hubungannya dengan kehidupan rakyat. dan pengaruhnya terhadap masyarakat kelas bawah serta cara penyelesaiannya? Kami diskusi hal tersebut dengan penuh perhatian sehingga meneteskan airmata”. Dalam buku tersebut, Hassan Al Banna mengakui bahwa keputusannya mendirikan Jamaah Ikhwanul Muslimin merupakan manifestasi dari sikap beliau dan sahabat yang anti terhadap kejahilan Ummat Islam. Beliau menganggap bahwa masjid dan khutbah saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah penyakit umat ini.
Pada tahun 1928 Ikhwanul Muslimin resmi didirikan dengan tujuan untuk menyelesaikan nasib malang yang menimpa umat Islam saat itu. Hasan Al Banna jauh berbeda dengan tokoh Islam lainnya seperti Jamaluddin Al-Afghani, Sheikh Muhammad Abduh dan Sayyid Rashid Ridha’, mereka lebih mengutamakan penulisan dan dakwah billisan dalam kiprahnya. Ini disebabkan Harakah Islam yang dipimpin Hasan Al Banna sangat syumul dan komplit sehingga menyentuh berbagai aspek kehidupan seperti ibadah, akidah, mu’amalah, akhlah, politik, kebudayaan, ekonomi, social, olah raga dan sebagainya.
Hassan Al Banna mulai mengunjungi kedai kopi untuk melakukan dakwah secara halus, tausiah beliau ini mulai menusuk hati para pendengar dan cukup untuk menyadarkan orang yang khilaf. Beginilah cara beliau berdakwah dan mentarbiyah masyarakat hingga larut malam.
Pada musim liburan di musim panas, beliau menjelajah seluruh Mesir dengan jalan kaki atau naik kereta api buruk kelas tiga yang penuh sesak. Beliau tidak melalui sebuah kampung dan kota melainkan berhenti dan bermalam di situ, guna menyampaikan dakwah Islam kepada orang kampung di masjid-masjid dan di rumah-rumah. Beliau sangat bersemangat dalam menyampaikan dakwah sehingga menyentuh hati mereka yang mendengarkannya, mulai dari buruh rendah dan kasar hingga para ulama yang mulia mengelilinginya untuk mendengar dakwahnya yang berapi-api.
Pada tahun 1933, kantor Ikhwanul Muslimin dipindahkan dari Ismailiah ke Kairo. Dalam masa tiga tahun di sana, Harakah Ikhwanul Muslimin membuat penekanan yang berat dalam mendidik umat islam supaya menghayati islam, yaitu melalui cara menggerakkan masjid-masjid, mendirikan sekolah-sekolah dan pusat-pusat kebajikan di seluruh Mesir. Begitulah Hasan Al Banna membuat gebrakan baru yang belum di buat oleh para ulama besar di Al Azhar saat itu.
Kota Kairo saat itu berkiblat ke Eropa. Umat Islam malu untuk sholat di tempat umum. Murid-murid di sekolah belajar membenci apa saja perkara yang berkaitan dengan Islam. Di kota besar inilah Hassan Al Banna berhasil mengajak ratusan pelajar didikan Barat kembali mencintai Islam dan menjadi muridnya yang gigih berjuang.
Jama’ah Ikhwanul Muslimun bercita-cita untuk menjalankan tanggung jawabnya ke seluruh Mesir. tujuananya ialah menggantikan masyarakat Mesir secara menyeluruh kepada masyarakat yang berlandaskan syariah Islam.
b. Ikhwanul Muslimin Menasehati PemerintahPada tahun 1936, kegiatan Ikhwanul Muslimin mulai diperhatikan oleh pemerintah. Hassan Al Banna telah mengutus sepucuk surat kepada raja Faruk dan menteri-menterinya, menyeru mereka untuk menggantikan undang-undang Barat dan menjalankan undang-undang Islam. Beliau juga meminta pemimpin pemerintah menunjukkan contoh yang baik kepada Umat Islam di Mesir dengan cara:
1)Mengharamkan pergaulan bebas antara perempuan dan lelaki
2)Mengharamkan meminum arak di upacara-upacara resmi
3)Janganlah mereka berjudi khususnya di tempat-tempat judi
4)Mereka hendaklah berhenti dari berjudi lumba kuda
5)Mereka hendaklah berhenti dari bersuka-suka di kelab-kelab malam dan panggung hiburan
6)Mereka hendaklah berhenti dari memperlihatkan tubuh anak-anak dan isteri-isteri mereka dalam surat khabar
7)Mereka hendaklah mendirikan shalat
8)Mereka hendaklah berbicara Bahasa Arab, menggantikan percakapan Inggris dan Perancis
9)Mereka hendaklah berhenti dari menggunakan pengasuh Inggris untuk menjaga anak-anak mereka
10)Mereka hendaklah berhenti dari menghantar anak mereka ke sekolah asing yang membahayakan akidah.
Dari semua aspek kegiatan, Hassan Al Banna cukup menekankan masalah mendidik generasi muda di Mesir. Berulang kali Hassan Al Banna mendesak kerajaan untuk menyusun kembali kurikulum sekolah-sekolah yang ada berdasarkan Islam. Mengharamkan sistem pendidikan campuran antara lelaki dan perempuan, Pelajaran sains juga mestilah dibersihkan dari paham materialistik.
c. Penangkapan Ikhwanul MusliminPada Desember 1954 Presiden Gamal Abdul Nasser menjadi sasaran pembunuhan tapi gagal, ini menjadi alasan yang ditunggu-tunggu oleh pemerintah Mesir untuk menghancurkan Ikhwan Muslimin. Maka Ikhwan dituduh melakukan penembakan tersebut walaupun Ikhwan berkali-kali menampiknya. Ribuan anggota Ikhwan telah ditangkap, dipenjara dan 6 orang telah digantung hingga mati. Sementara protes dari dunia Islam pada peristiwa ini tidak dilayaninya sama sekali.
Pada tahun 1961, Ikhwanul Muslimin difitnah sekali lagi sebagai penyebab kegagalan dan kemunduran negara. Akhirnya Presiden Nassir telah membuat satu komite Khusus untuk menghapus pengaruh gerakan Ikhwanul Muslimin dari Mesir. Beliau mengusulkan supaya digunakan kekuatan undang-undang dan militer untuk menghancurkan Harakah Islam ini. Sebahagian usulan yang dibentangkan oleh komite Khusus itu disiarkan dalam An-Nadwah.
Akibat dari kebijakan ini, ribuan Ikhwan termasuk Muslimat ditangkap dengan tidak diberi kesempatan membela diri di pengadilan. Hassan Ismail Hudaybi, seorang hakim dan ulama terkenal yang menggantikan Hassan Al Banna sebagai Ketua Ikhwan juga disiksa walaupun umurnya sudah tua dan uzur. Pada tanggal 29 Agustus, 1966 tiga orang pemimpin Ikhwan telah dihukum mati. Yang paling terkenal di antara tiga itu ialah Ash-Syahid Sayyid Qutb yang juga seorang ulama dan penulis terkenal di dunia Arab. Adiknya Muhammad Qutb yang juga seorang penulis yang terkenal, dua orang adik perempuannya, Aminah dan Hamidah Qutb pun turut dikurung dalam penjara bertahun-tahun lamanya.
3. Karakter Ikhwanul Muslimin
a. Organisasi dan Tarbiyah Ikhwanul Muslimin

Ikhwanul Muslimin merupakan satu-satunya harakah Islamiyah yang terorganisir dengan rapi, dimana para pengikutnya dikelompokkan dalam tingkatan dan tahapan tertentu dengan spealisasi masing-masing, maka terdapat anggota tingkat pertama, kedua dan seterusnya. Seseorang tidak dinaikkan tingkat sebelum dinilai layak atau tidak layak. Setiap anggota membuat bai’ah atau sumpah setia.
Para anggota di beri tarbiyah agar menghafal Qur’an, setia pada shalat berjama’ah, mempelajari Al Qur’an, Hadith serta ilmu syariah lainya. Mereka diajar menggunakan bermacam-macam senjata dan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pada akhir tarbiyah mereka akan di saring untuk tahapan selanjutnya, hal ini berjalan secara alami tanpa ada hal-hal yang memberatkan anggotanya.
Diatara hal yang sering dilakukan adalah tarbiyah mingguan, bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan dan tahunan. Dalam tarbiyah mingguan disebut jilsah, bulanan disebut katibah, 3 bulanan disebut mukhaiyam, 6 bulanan disebut muaskar dan tahunan disebut muktamarat dan musabaqat.
Hassan Al Banna berpendapat bahwa tarbiyah sesebuah harakah itu mestilah mendapat dukungan masyarakat yang kuat sebelum dapat menggantikan pemerintahan yang zalim yang masih ada. Al Ikhwan berpendapat bahwa kekuatan bersenjata hanya perlu digunakan apabila semua cara yang lain gagal.
b. Konsep Pembentukan Jama’ah Ikhwanul Muslimin1)Pembentukan pribadi muslim
2)Pembentukan Keluarga Muslim
3)Pembentukan Masyarakat Muslim
4)Pembentukan Negara Muslim serta penyatuan Muslim Dunia
c. Manhaj Dakwah Ikhwanul MusliminKonsep dakwah Ikhwanul Muslimin adalah persaudaran dibawah sistem tanzim, saling melengkapi, jauh dari perselisihan fiqh, jauh dari intervensi penguasa, bertahap dalam melangkah, dakwah rabbaniyah, dakwah secara global dan sebagainya. Manhaj Ikhwanul Muslimin banyak mengadopsi semua nilai positif dari manhaj dakwah salafiah, tariqat sunniah, hakikat sufiah, siasah syar’iah, nadi riadhah, al buhus ilmiah, syikah iqtisadiah, fikrah ijtimaiah.
d. Sepuluh Unsur Tetap Dakwah1. Nama jamaah sebagai fikrah, sejarah dan lambang kesetiaan.
2. Amal jamai ialah wasilah kita.
3. Tarbiyah dan menjauhi kekerasan adalah jalan kita.
4. Usrah adalah pilar tarbiyah kita
5. Risalah Taalim, Sepuluh Rukun khususnya Usul 20 dan Risalah Aqaid19 merupakan asas dan sumber pelajaran kita.
6. Syumul dan umum ialah asas pandangan dan fahaman kita yang menyeluruh.
7. Syura yang mulzim pemutus perselisihan antara kita.
8. Menghormati sistem dan peraturan ialah akhlak baiah kita.
9. Pilihan fiqhiah ialah hak jamaah menentukannya
10. Allah ialah matlamat dalam semua unsur tetap dan berubah, dalam setiap perkataan dan perbuatan kita.
e. Jihad Ikhwanul MusliminDi antara ciri yang menonjol dalam Harakah Ikhwanul Muslimin adalah penekanannya yang terus-menerus terhadap Jihad. Namun Jihad yang diajar oleh Ikhwan ialah Jihad yang dipahami oleh semua orang Islam yaitu Jihad yang sesungguhnya, bukannya konsep Jihad yang direka oleh Puak Modernis. Ikhwan menganggap bahwa ibadah dan amal shaleh orang Islam sia-sia jika ia tidak bersedia untuk mengorbankan nyawanya demi untuk mempertahankan Agama Islamnya.
Harakah Ikhwanul Muslimin berkali-kali mengajak masyarakat supaya berjihad menumpas penjajahan Inggris dan mengusir mereka dari Mesir untuk selama-lamanya. Hassan Al Banna sangat tegas dalam hal ini, beliau tidak mempercayai sedikitpun pendapat yang mengatakan bahwa masalah penjajahan ini dapat diselesaikan melalui dialog dan mesyawarah. Banyak pasukan relawan Ikhwan Muslimin ketika peperangan melawan Yahudi di Palestina pada tahun 1948. Hassan Al Banna menyeru semua negara Islam meninggalkan PBB dan berjihad melawan Yahudi.
Hasan Al Banna berkata: “Kami mengajak kalian pada Islam, ajaran Islam, undang-undang Islam dan petunjuk Islam. Kalau ini kalian anggap politik maka inilah politik yang kami perjuangkan”. Beliau dan pengikutnya berkeyakinan bahwa tiada satu pun partai politik Mesir yang wujud di zaman Raja Faruk benar-benar ingin melaksanakan undang-undang Islam atau cinta pada Islam. Oleh karena itu beliau mendesak pemerintah supaya membubarkan semua partai politik, Sistem Parlimen karena ini semua tidak menghasilkan apapun untuk Islam melainkan keruntuhan moral dan perebutan kekuasaan.
4. Media Massa Ikhwanul MusliminSelain itu Ikhwan juga sangat aktif dalam bidang penerbitan surat kabar, majalah, tabloid baik bulanan atau mingguan dan sebagainya. Hampir semua terbitan Ikhwan laris di pasaran, mungkin hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
1)Menerangkan Islam sebagai cara hidup yang paling mulia yang disampaikan dengan cara yang paling sesuai untuk zaman moden.
2)Mematahkan serangan-serangan pemikiran yang ditujukan pada Agama Islam.
3)Mendamaikan perselisihan pendapat diantara Mazhab-mazhab Islam demi untuk persatuan Umat Islam.
Tulisan Hassan Al Banna dikeluarkan tiap-tiap hari dalam koran Ikhwan. Tulisannya dengan ayat-ayat Qur’an, Hadith dan syair-syair Arab Klasik amat memikat hati para pembaca. Melalui risalah-risalah dan riwayat hidup Hassan al Banna.
PenutupPada akhir perang dunia pertama, pengaruh Ikhwan sangat besar di seluruh Mesir sehingga harakah itu bisa disebut sebagai pemerintahan dalam pemerintahan. Hampir tidak dijumpai kampung atau kota yang ada di Mesir melainkan terdapat cabang Ikhwanul Muslimin. Fikrah harakah ini telah tersebar ke sekolah-sekolah, masjid-masjid dan pusat-pusat kebajikan seluruh Mesir. Majalah, risalah, surat khabar dan buku-buku mereka tersebar luas.
Bukan hanya itu pengaruh Ikhwanul Muslimin tersebar luas hingga di luar negara Mesir. Maka pemuda-pemuda di negara-negara Islam mulai membuka Cabang Ikhwanul Muslimin di Syria, Lubanon, Yordania, Palestina, Maroko, Iraq dan Sudan. Bahkan kini Ikhwanul Muslimin telah tumbuh dengan suburnya di Indonesia, Malaysia dan di seluruh dunia.
Pengaruh Ikhwanul Muslimin di seluruh dunia kini mulai dirasakan getarannya, kini para aktivisnya ingin mewujudkan secara nyata konsep dasar Ikhwanul Muslimin didirikan. tujuan didirikan Ikhwanul Muslimin adalah untuk membangun masyarakat dan negara Islam yang menjalankan undang-undang Islam. Hassan Al Banna berkata: “Kita tidak akan berdiam diri dan merasa senang atau berhenti selagi Qur’an belum benar-benar melembaga di negara. Kita akan hidup untuk mencapai tujuan ini atau mati karenanya”.
Demikianlah sekelumit pemikiran Hasan Al Banna beserta kiprahnya dalam dunia Islam Moderen, pemikirannya telah menjalar kemana-mana sehingga sangat ditakuti oleh musuh Islam. Hasan Al Banna telah melahirkan banyak ulama dan pemikir seperti Dr. Yusuf Qaradhawi, Sayid Sabiq dan banyak lagi, kini Ikhwan hadir dalam satu khazanah baru pergerakan dan keilmuan yang membawa arus modernisasi keislaman.

Rabu, 12 Februari 2014


 Hari yang ditunggu oleh sepasang muda-mudi yang terperdaya yaitu hari valentine yang diklaim sebagai hari cinta dan kasih. Padahal sudah banya tersebar mengenai kisah yang sebenarnya mengenai asal usul hari Valentine. Tentu saja hukum merayakannya sudah jelas yaitu HARAM.

Adalah tepatnya sang pemudi yang lebih banyak tertipu daya, sang pemuda membuktikan cinta dengan sekedar surprise ungkapan romantis manis berbalut kata puitis, kemudian buah tangan yang terbingkis berisi coklat dan sepenggal kalimat yang membuat pemudi melayang ke langit impian. Sedangkan sang pemudi terperdaya dengan membuktikan cinta dengan keperawanan atau apalah, yang seharusnya itu dipersembahkan untuk suami halalnya kelak.

Pembuktian cinta hanya dengan menikah

Jika ada mengakui mencinta tetapi tidak menikahi atau segera menikahi maka itu semua hanya cinta kasih yang menjelma saja dalam pandangan mata yang berfatamorgana.  Walaupun yang diumbar adalah sajak romantis yang mengalahkan merdu kicauan burung, walaupun sentuhan sayang yang dibelai mengalahkan tetesan embun dan  walaupun buah tangan yang diberi adalah rangkaian melati bersanggul jelita. Semuanya tanpa pernikahan adalah semi palsu bahkan tipu daya.
Mengapa? karena orang yang paling mengetahui hakikat pembuktian cinta mengatakan bukti cinta adalah menikah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لم ير للمتحا بين مثل النكاح
Tidak diketahui [yang lebih bermanfaat] bagi dua orang yang saling mencinta semisal pernikahan1
Ulama pakar hati Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullahu berkata, “sungguh para dokter dan yang lainnya bersepakat dalam pandangan orang-orang yang berakal mengenai pengobatan, bahwa obat dari penyakit ini [mabuk cinta] adalah bertemunya dua ruh dan menempelnya dua badan [yaitu menikah]”.2
Sekali lagi, pembuktian cinta hanya dengan menikah!

Cinta prematur dan cinta lelehan lilin

Sebagian manusia terpedaya dengan cinta prematur, cinta yang belum takdir waktunya untuk diturunkan dari langit. Akan tetapi nafsu merenggut dan menarik paksa sehingga ia turun tertatih, cinta seadanya yang dipaksakan bertahan hidup. Atau mungkin akan lenyap dalam beberapa saat karena ia lahir sebelum garis batas waktunya yaitu pernikahan.
Cinta yang diumbar adalah cinta seumur hidup, padahal ikatannya masih belum mempuyai simpul dan tidak jelas. Cinta yang dikira tulus kepada diri dan jiwanya padahal ia hanya cinta kepada kecantikan rupa, hanya cinta pada harta dan kedudukan. Ketika kecantikan bersaing kuat berlomba dengan usia, maka kecantikan perlahan menyerah. Ketika hilang kecantikan, hilanglah cinta, kemana lagi rayuan yang dulu, kemana lagi buah tangan yang dulu, kemana lagi roman picisan. Apakah telah meleleh lebih cepat dari lelehan lilin yang membakar lenyap diri sendiri?
Mereka mengatakan cinta seumur hidup?  Walupun benar,  Jika umur telah menjadi perkara malaikat maut, maka usailah cinta, hanya sekedar menjadi sejarah di dunia yang sebentar lagi dilupakan oleh orang-orang karena episode generasi selanjutnya sudah menunggu. Karena semua yang ada di dunia ini adalah akan sirna, termasuk cinta yang hanya mentok dengan cita-cita ujung dunia saja. Allah Azza wa Jalla berfirman,
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
Semua yang ada di bumi itu akan binasa.” (QS. Ar-Rahman: 26)
Dan bisa jadi jika orang yang saling mencintai di dunia tanpa landasan cinta Allah akan menjadi saling bermusuhan di akhirat, Allah Azza wa Jalla berfirman,
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa” (QS. Az Zukhruf: 67).
Duhai para wanita dan insan yang mencari cinta, apakah ini cinta yang engkau cari? Cinta yang berumur sehari saja? Atau berumur semalam di malam Valentine?

1  HR. Ibnu Majah no. 1847, Al-Hakim 2/160, Al-Baihaqi 7/78 dishahihkan oleh Al-Albani dalam As- silsilah As-shahihah no. 624
2  Raudhatul Muhibbin hal. 212, Darul Kutub Ilmiyah, Beirut, 1403 H, Asy-Syamilah
sumber:
  • muslim.or.id
  • www.islampos.com