Kamis, 30 Mei 2013

Rokok Kau Sayang, Hidup Kami Malang!

Posted by DEW 1 FULDFK on 15.44 with No comments
Bismillaahirrahmaanirrahiim Salam SEHAT, Rekan Sejawat!

Sekarang hari apa ya? Ya, hari Jumat. Terus, ada apa dengan hari ini?

Yak ternyata, ada World No Tobbaco Day a.k.a WNTD pada hari ini, 31 Mei 2013.

World Health Organization sangat setia mengkampanyekan WNTD ini. Dengan tema yang berganti tiap tahunnya, kali ini diambil tema: "Ban tobacco advertising, promotion and sponsorship". Memang menjadi dilema bahwa banyak even olahraga nasional yang sponsor utamanya justru dari perusahaan rokok. Mungkin sulit -bukan berarti tidak bisa- untuk melarangnya, mengingat kita yang belum punya wewenang untuk membuat kebijakan di pemerintahan. Jikapun berhasil dilarang, menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk memberikan alternatif sponsor lain yang mau membiayai even-even olahraga nasional tersebut.

Terlepas dari dilema olahraga nasional itu, kita sebagai aktivis dakwah di lingkungan kampus kedokteran bisa mengusahakan hal-hal yang nyata. Tentunya sudah tahu bahwa "terlarang" bahkan "haram" hukumnya menggunakan sponsor dari perusahaan rokok untuk mendanai kegiatan-kegiatan kampus, menjual rokok, atau bahkan merokok di lingkungan kampus. Hal nyata yang kita bisa lakukan adalah dengan mematuhi aturan tersebut dan harus tegas kepada siapa saja yang tergabung dalam Civitas Akademika di tiap Fakultas Kedokteran di Indonesia.

Memang apa sih keuntungan kita ikut mengkampanyekan World No Tobacco Day? Dari data WHO, hampir dari 6 (enam) juta orang mati karena rokok. Baik perokok aktif maupun pasif. Penyakit Non-Communicable Disease (NCD) adalah penyakit yang menyebabkan 63% kematian dari seluruh total kematian di dunia. Dan tahukah kalian apa faktor risiko terbesar yang menyebabkan NCD? Ya, ROKOK-lah faktor RISIKO TERBESAR itu! Dan lebih buruknya lagi, 80% kematian karena tembakau akan dialami oleh negara berkembang, salah satunya Indonesia. Mengapa? Karena konsumsi rokok di negara berkembang merupakan target pasar yang besar bagi industri rokok. Mereka menarget remaja dengan menggambarkan bahwa merokok itu budaya anak muda. Padahal, negara-negara maju saja sadar akan bahaya rokok sehingga negara-negara tersebut sengaja meninggikan pajak rokok.

Dari segi agama sendiri, Majelis Ulama Indonesia telah menetapkan fatwa atas keharaman rokok. Ya, rokok haram bagi anak-anak, karena zat destruktif dari rokok dapat menghambat pertumbuhan serta perkembangan anak, juga haram bagi ibu hamil, karena zat karsinogenik yang terkandung dalam rokok dapat mempengaruhi janin, bahkan menimbulkan kematian bagi janin ibu tersebut! Serta diharamkan pula merokok ditempat-tempat umum. Kenapa? Jelas karena ditempat-tempat umum dimana orang berhak atas udara bersih dan sehat, terpolusi dengan asap rokok yang mana dapat menimbulkan penyakit bagi orang yang menghirupnya, a.k.a perokok pasif.

 Disini kita tidak membicarakan pro-kontra masalah pengharaman rokok, hey ikhwatifillah! Kita petugas dibidang kesehatan. Pelayan kesehatan. Demi melayani kesehatan itulah, sudah seharusnya kita dukung World No Tobacco Day ini. Meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia salah satunya dengan cara menekan keberadaan rokok di Indonesia. Mungkin penerapan pajak yang tinggi untuk rokok, regulasi serta pengawasan penggunaan rokok itu tugas dari pemerintah. Tapi mencegah orang merokok ditempat umum, merehabilitasi kebiasaan seorang perokok, mengingatkan bahaya rokok kepada masyarakat,kesemuanya itu BISA kita lakukan sebagai pelayan kesehatan. Sebagai dokter.

Lalu apa yang bisa kita lakukan dikampus, selagi kita masih berstatus calon dokter? Pertama, jelas tidak merokok. Bagi yang merokok, berhentilah dari sekarang. Bantu kawan-kawan yang ingin berhenti merokok. Kedua, larang setiap aktivitas rokok yang berada dilingkungan kampus. Jika tidak sanggup bertindak langsung dengan perbuatan, maka buatlah tulisan yang mengingkari aktivitas merokok tersebut. Ketiga, larang penggunaan sponsor rokok dari acara-acara kemahasiswaan dikampus. Empat, sebisa mungkin tidak menggunakan sponsor dari perusahaan rokok, karena sebenarnya itu salah satu marketing strategy untuk melunakkan hati mahasiswa, terutama yang vokal menyuarakan anti rokok. Keempat, melalui kegiatan-kegiatan kemahasiswaan itu, kita bisa mengakomodasi kampanye-kampanye anti rokok, anti tembakau sedunia ke masyarakat sekitar. Melakukan aksi dalam rangka Hari Anti Tembakau Sedunia yang difasilitasi organisasi-organisasi kemahasiswaan dikampusnya juga merupakan salah satu usaha yang bisa kita upayakan sebagai mahasiswa kedokteran.

Hey para perokok! Kami menyerukan kepada kalian! Jika memang begitu adiktifnya rokok itu bagi kalian, maka hiruplah sampai ke asap-asapnya masuk kedalam paru-paru kalian. Jangan sekali-kali hembuskan itu ke anak-anak kalian, anak-anak Indonesia harapan bangsa. Tahukah kalian, 600.000 orang meninggal pertahunnya hanya karena menghisap asap kalian! Kalian yang merokok, kami yang terkena imbasnya. Tegakah anak kalian mengalami cacat seumur hidup, orang-orang terdekat kalian terkena kanker paru-paru akibat ulah kalian? Melalui tulisan ini, kami mengajak kalian yang masih terjebak dalam kenikmatan semu rokok, sadarlah, sudah banyak fakta-fakta mengenai bahaya rokok terhadap kesehatan yang dipaparkan. Bahkan dalam bungkus rokok itu sendiri sudah memperingati calon pembelinya: "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin". Mengapa kita sanggup membeli barang yang menyebabkan penyakit? Mengapa kita royal dalam membakar uang kita demi kenikmatan sesaat?

Berikut adalah dua video yang didedikasikan untuk kampanye World No Tobbaco Day. Satu video dari WHO, dan satu lagi dari Mudit, di upload oleh Jamkeonline di situs www.youtube.com




Dalam rangka memperingati WORLD NO TOBBACO DAY 2013, kami dari Dewan Eksekutif Wilayah 1 Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran menyeru: Berhentilah merokok mulai dari SEKARANG! STOP KERJASAMA dengan perusahaan rokok sebagai sponsor! Mari ciptakan lingkungan BEBAS DARI ASAP ROKOK!

Rabu, 08 Mei 2013

Kejujuran, bukti kebenaran Rasulullah SAW

Posted by DEW 1 FULDFK on 17.10 with No comments
Rasulullah saw memiliki tingkat derajat kekuatan rohani dan kesempurnaan batin serta akhlak yang sempurna (QS 68:4), sehingga tidak heran kalau beliau dijadikan sebagai teladan bagi umat manusia. (QS 33:21). Segala nilai akhlak tinggi berpadu pada pribadi beliau dalam suatu keseluruhan yang sempurna lagi serasi. Siti ‘Aisyah r.a., istri Rasulullah saw. yang sangat berbakat, ketika pada sekali peristiwa diminta menerangkan peri keadaan Rasulullah saw., bersabda, “Beliau memiliki segala keagungan akhlak yang disebut dalam Alquran sebagai ciri-ciri istimewa seorang abdi Allah yang sejati” (Bukhari) Salah satu hal penting dari akhlak rasulullah saw adalah kejujuran. Kejujuran adalah satu barometer untuk menilai kebenaran risalah kenabian para utusan Allah. Yaitu sosok yang terkenal jujur yang mana para musuh para nabipun mengakuinya - maka tidak mungkin ia tiba-tiba membawa kebohongan yang mengatasnamakan Tuhan. Hal itulah yang disinggung di dalam Al-Qur’an berkaitan dengan Rasulullah saw: Katakanlah: "Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepada kalian dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepada kalian. Sesungguhnya aku telah tinggal bersama kalian beberapa lama sebelumnya. Maka apakah kalian tidak memikirkannya?" (QS 10:17). Dengan kata lain Rasulullah saw hendak mengatakan Saya bukanlah orang yang berdusta dan mengada-ada. Lihatlah, saya selama 40 tahun sebelumnya tinggal di antara kalian. Apakah kalian telah membuktikan kedustaan saya atau saya sebagai orang yang mengada-ada? Jika tidak seharusnya kalian berpikir dan timbul pemahaman bahwa seorang yang sampai hari ini tidak pernah berdusta dalam corak apapun dan sekecil apapun, maka bagaimana mungkin tiba-tiba pada hari ini ia berdusta atas nama Tuhan?" Pengakuan akan Kejujuran Rasulullah saw Kejujuran Rasulullah saw sendiri telah diakui tidak saja oleh orang terdekat beliau tetapi oleh para musuh beliau sendiri. Kejujuran di Masa Muda Di masa muda, jauh sebelum pendakwaan beliau sebagai nabi, para pemuka Arab telah mengakui kejujuran Rasulullah saw dan menyebutnya sebagai al-amin. Hal itu dapat kita jumpai dalam peristiwa pemugaran Ka’bah, suku-suku berselisih tentang siapa yang paling berhak memindahkan Hajar Aswad, sampai akhirnya diambil kesimpulan bahwa siapa yang datang paling pertama kesokan harinya maka apapun keputusannya, itulah yang akan diterima. Keesokan harinya ternyata yang datang pertama kali adalah Nabi Muhammad saw. Maka mereka yang melihat Rasulullah saw yang datang pertama, mereka langsung mengatakan: – haa dzal amiin (ini adalah orang yang jujur), kita senang karena orangnya adalah Muhammad (saw.)". Tetapi dalam pelaksanaannya Nabi Muhammad saw tidak egois melainkan beliau menyuruh untuk membawa sehelai kain, yang mana setiap pemuka suku masing-masing memegang setiap sudut kain dan mengangkat Hajar Aswad secara bersama-sama. (Assiratunnabawiyyah li ibni Hisyam isyaaratu abi umayyata bitahkiimi awwali daakhilin fakaana Rasulullah saw. ) Kesaksian Siti Khadijah r.a. Kemudian perhatikanlah akhlak Rasulullah saw di masa muda yang beliau jalani. Setelah Khadijah r.a mendengar perihal kebenaran tutur kata, kejujuran dan keluhuran budi pekerti beliau (saw) maka beliau (r.a.) mempercayakan kepada Nabi Muhammad saw untuk berniaga dengan menyerahkan hartanya kepada beliau saw. Dalam perjalanan itu Maisarah, pembantu Siti Khadijah r.a., juga ikut bersama beliau saw. Pada saat kembalinya, Maisarah menceriterakan ihwal perjalanan beliau saw. Setelah mendengar kisah perjalanan itu Khadijah sangat terkesan dengan kisah perjalanan itu. Maka kemudian beliau menyuruh mengirim pinangan kepada Rasulullah saw. Beliau terkesan karena beliau (saw.) sangat memperhatikan ikatan tali kekerabatan, terpandang di masyarakat, seorang yang jujur dan memiliki budi pekerti yang luhur serta senantiasa berkata benar. (Assiratunnabawiyyah liibni Hisyam hlm. 149.) Kesaksian Istri Istri-istri merupakan pemegang rahasia baik buruknya perilaku suami, merekalah yang dapat memberikan kesaksian akan kondisi rumah tangga dan urusan-urusan sehari-hari; kesaksian mereka itulah yang bisa dipegang dan memiliki nilai bobot yang dapat dijadikan standar. Begitu juga yang tertera dalam sebuah riwayat Ummul mu'minin, Aisyah ra dalam meriwayatkan tentang turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah saw. Menyebutkan bahwa Rasulullah saw. Menumpahkan kerisauan beliau kepada Ummulmu'minin Khadijah r.a. saat turunnya wahyu pertama. Maka seraya menghibur kepada beliau Khadijah r.a. berkata kepada beliau: "Tidaklah seperti apa yang Tuan Pikirkan. Selamat sejahtera atas Tuan. Demi Allah, Allah tidak akan pernah menghinakan Tuan. Tuan menyambung tali ikatan silaturrahmi dan senantiasa berkata benar dan berperilaku dan berbudi pekerti baik. (kitabutta'biir awwalu bab maa bada'a bihi Rasulullaah saw minal wahyi arru'ya shaalihah. ) Kesaksian Abu Bakar Shiddiq r.a. Kemudian perhatikanlah kesaksian sahabat beliau. Sahabat yang dari sejak kecil bermain bersama-sama, tumbuh remaja hingga dewasa, yakni Abu Bakar r.a.. Sahabat ini dalam setiap keadaan senantiasa membenarkan beliau dan hanya melihat dan mendengar beliau saw. sebagai seorang yang senantiasa menekankan akan kebenaran. Oleh karena itu di dalam benak beliau sama sekali tidak dapat terbayangkan bahwa Rasulullah dapat mengucapkan kata-kata dusta. Sebagaimana tertera dalam sebuah riwayat bahwa Abu Bakar r.a ketika mendengar pendakwaan beliau sebagai nabi maka kendati berbagai penjelasan telah diberikan oleh Rasulullah saw., beliau r.a. tidak meminta argumentasi; sebab sepanjang hidup beliau r.a. inilah yang beliau saksikan bahwa beliau saw. senantiasa berkata jujur. Beliau hanya bertanya kepada Rasululah saw. bahwa apakah benar beliau saw. telah mendakwakan diri sebagai nabi? Maka Rasulullah ingin terlebih dulu memberikan penjelasan, tetapi dalam setiap kali ingin memberikan keterangan, inilah yang beliau tanyakan bahwa "Berilah jawaban kepada saya ya atau tidak". Atas jawaban ya yang Rasulullah saw berikan, beliau mengatakan: "Di hadapan saya terbentang seluruh kehidupan Tuan di masa lalu. Oleh karena itu bagaimana saya bisa dapat mengatakan bahwa seorang hamba Allah yang senantiasa berkata benar tiba-tiba menjadi orang yang berdusta kepada Tuhan?" (Dalaailunnubuwwah lil Baihaqi jilid 2 hlm. 164 darul kutub alilmiyyah Bairut) Kesaksian Pihak Lawan Kejujuran Rasulullah saw diakui juga oleh musuh-musuh beliau sendiri, tetapi tidak seperti halnya Abu Bakar Siddiq yang menerima beliau dengan suatu pemikiran yang dilandasi hati yang bersih – yaitu seseorang yang selalu berkata benar maka tidak mungkin dia tiba-tiba berdusta untuk hal yang sangat besar yaitu berdusta atas nama Tuhan - para musuh Rasulullah saw kendati di satu sisi mengakui kejujuran dan kelurusan Rasulullah saw tetapi mereka tidak bisa menangkap rahasia dibalik pengakuan kejujuran dari mereka tersebut. Satu contohnya adalah ketika terjadi usaha stigmatisasi pada diri Nabi Muhammad saw. Para pemuka Quraisy berkumpul yang di dalamnya terdapat Abu Jahal dan musuh yang paling besar beliau Al-Akhdhar bin Haris. Salah seorang berkata bahwa hendaknya Rasulullah (saw) dianggap sebagai tukang sihir atau beliau dinyatakan sebagai seorang yang pendusta, maka Nadhar bin haris berdiri lalu berkata, "Hai kelompok Quraisy! Kalian terperangkap dalam suatu masalah yang untuk menghadapinya tidak ada cara yang kalian dapat tempuh. Muhammad (saw) di antara kalian adalah seorang pemuda yang kalian paling cintai, merupakan pemuda yang paling benar dalam ucapan. Di antara kalian merupakan orang yang paling jujur. Kini kalian telah melihat tanda-tanda umur di keningnya dan amanat yang dibawanya dan kalian mengatakan bahwa itu adalah sihir? Di dalam dirinya tidak ada bau-bau sihir. Kamipun telah melihat tukang tenung. Kalian mengatakan bahwa dia adalah seorang theosopi (yang berbicara dengan jin/kahin), kamipun telah melihat theosopi (tukang jin/kahin). Dia sama sekali bukanlah ahli teosopi (kahin). Kalian mengatakan bahwa dia adalah seorang penyair. Dia sama sekali bukanlah seorang penyair. Kalian mengatakan bahwa dia adalah orang gila, tetapi di dalam dirinya sama sekali tidak ada tanda-tanda orang gila. Hai kelompok Quraisy, renungkanlah, kalian tengah berhadapan dengan suatu masalah yang besar". (Assiratunnabawiyyah li-ibni Hisyam hlm. 224. ) Kesaksian Abu Jahal Kemudian satu kesaksian lain yaitu kesaksian musuh beliau, Abu Jahal. Ali r.a meriwayatkan bahwa Abu Jahal berkata kepada Nabi saw, "Kami tidak mengatakan engkau dusta. Namun, kami menganggap dusta ajaran yang engkau bawa". Apabila hati sudah tertutup, jika akal seseorang tidak bekerja lagi maka baru seperti itulah yang dia akan katakan. Oleh karena itulah Allah berfirman, "Cobalah gunakan sedikit akal kalian, apakah seorang yang benar dapat mengajarkan ajaran yang dusta? Orang yang benar tentu yang pertama dilakukannya adalah berdiri melawan ajaran yang tidak benar." Kesaksian Abu Sufyan Ibni Abbas r.a meriwayatkan bahwa Abu Sufyan bin Harb memberitahukan kepada beliau bahwa "Pada saat saya pergi ke Syam bersama kafilah para pedagang, Raja Romawi Heraklius memanggil kafilah kami supaya dia bisa menanyakan beberapa pertanyaan berkenaan dengan Rasulullah saw. Abu Sufyan memberikan keterangan mengenai pembicaraan beliau di istana Raja Roma kepada Heraklius bahwa "Dia (Heraklius) menanyakan kepada saya beberapa pertanyaan. Salah satu diantara pertanyaan itu adalah bahwa: Apakah sebelum pendakwaannya kalian telah menuduh dia berkata dusta? Sebagai jawaban kepadanya saya mengatakan bahwa kami tidak pernah menuduhnya berdusta. Maka Heraklius berkata bahwa ketika kamu memberikan jawaban dalam bentuk negative (kata tidak), maka saya dapat memahami dalam keadaan seperti itu tidak pernah terjadi bahwa seseorang yang tidak pernah berdusta kepada siapapun tetapi tetapi kepada Tuhan dia berdusta". Heraklius bertanya, "maa dzaa ya'murukum - apa yang Muhammad perintahkan kepada kalian?" Abu Sofyan menjawab, "Dia memerintahkan kepada kami, sembahlah Allah yang merupakan sembahan yang benar dan Tuhan Yang Esa dan janganlah menyekutukan-Nya dengan apapun dan tinggalkanlah apa yang nenek-moyang kalian katakan. Dan dia memerintahkan kepada kami untuk melakukan shalat, senantiasa berkata benar, menjadi orang yang suci bersih dan memperhatikan ikatan tali silaturrahmi". Maka selanjutnya Heraklius mengatakan bahwa "Apa yang engkau katakan jika itu benar maka tidak lama lagi dialah yang akan menjadi pemilik dimana tempat kaki saya berpijak sekarang ini". (Bukhari kitab badul wahyi nomor 7. ) Kehebatan Ru'ub (Kharisma) Rasulullah saw. Kendati tidak beriman, terdapat pengaruh wibawa kebenaran beliau saw, yang menggetarkan hati para penentang. Dan mereka senantiasa dalam keresahan bahwa seandainya perkataan dan ajaran yang dibawa oleh Muhammad (saw) benar maka apa yang akan terjadi dengan mereka. Berkenaan dengan ini terdapat sebuah riwayat dimana pada suatu kali orang-orang Quraisy mengirimkan Utbah seorang pemuka Quraisy sebagai delegasi Quraisy untuk menghadap Rasulullah saw.. Dia berkata, "Kenapa engkau mencela sembahan kami, dan mengapa mengatakan nenek moyang kami sesat? Apapun keinginan Anda akan kami penuhi dengan syarat berhentilah engkau dari hal-hal tersebut". Rasulullah saw. mendengarkan semua perkataannya dengan tenang dan sabar. Ketika dia telah mengatakan semuanya, maka Rasulullah saw. membaca beberapa ayat surah -- Haa miim Fushshilat. Ketika beliau sampai kepada ayat bahwa "Aku memperingatkan kalian dengan azab kaum 'Ad dan kaum Tsamud", maka Utbah mencegah beliau, supaya berhenti dan dengan rasa ketakutan dia segera bangkit dan pergi. Sesampainya kepada orang Quraisy ia berkata, “Apakah kalian mengetahui bahwa Muhammad saw. apabila dia mengatakan sesuatu maka dia tidak pernah berdusta. Saya khawatir jangan-jangan akan turun azab kepada kalian yang dia peringatkan kepada kalian.” Semua para pemuka itu setelah mendengar ini menjadi terdiam. (Assiratul halbiyyah dari Allamah Burhanuddin jilid I hlm. 303 cetakan Bairut. ) Kesaksian Para Pemuka Qurays Kemudian kesaksian akan kebenaran beliau tidak hanya keluar dari orang perorag saja bahkan semua kaum memberikan kesaksian akan kebenaran ucapan beliau. Ketika perintah wa andzir ‘asyiira takalaqrabiin–" Dan berilah kepada kerabat-kerabat engkau yang terdekat, apa yang Allah telah turunkan kepada engkau". Maka Rasulullah saw. naik ke bukit Safa dan dengan suara lantang beliau memanggil nama-nama semua kabilah Quraisy. Ketika semua orang berkumpul maka beliau bersabda bahwa, "Hai Quraisy! Jika saya memberitahukan kepada kalian bahwa di belakang gunung itu ada lasykar yang bersembunyi yang tidak lama lagi akan melakukan penyerangan terhadap kalian, apakah kalian akan meyakini kata-kata saya?" Padahal ketinggian bukit tersebut tidak dapat memungkin untuk dijadikan sebagai tempat persembunyian, tetapi oleh sebab mereka mengetahui bahwa Muhammad (saw) tidak pernah berdusta, semua dengan suara bulat mengatakan ya, kami pasti akan mempercayainya, sebab kami senantiasa mendapatkan engkau sebagai orang yang selalu berkata benar. Maka beliau saw kemudian bersabda lagi, "Kalau begitu dengarlah, saya memberitahukan kepada kalian bahwa lasykar azab Tuhan telah sampai kepada kalian, berimanlah kepada Tuhan dan hindarilah diri kalian dari azab Ilahi". (Sirat Khatamunnabiyyin Pengarang Hadhrat Mirza Basyir Ahmad MA hlm. 128. ) Kali ini setelah mendengar kata-kata ini orang-orang Quraisy meninggalkan tempat itu dan mereka mulai mengolok-olok dan mentertawakan ajaran beliau. Tetapi satu hal yang pasti mereka sama sekali tidak mengatakan bahwa beliau pendusta. Jika ada kata-kata yang keluar dari mulut mereka maka itu adalah bahwa beliau senantiasa berkata benar dan sungguh beliau senantiasa berkata benar. Standar dan mutu kebenaran beliau sedemikian tinggi, jelas dan terang sehinga tidak mungkin timbul masalah bahwa ada yang bisa menuduh beliau berdusta, kendati secara isyarah sekalipun. Setelah membaca sebagian dari kesaksian-kesaksian diatas siapa yang bisa mengatakan bahwa beliau bukanlah seorang yang berkata benar dan bukan seorang Nabi Allah. Tidak ada yang dapat mengatakan hal seperti itu ini, kecuali yang hati, telinga, dan matanya telah dicap dan telah ditutupi tirai, tidak ada lagi yang dapat mengatakan hal seperti itu. Dan Rasulullah saw. sendirilah yang menzahirkan kebenaran dan kejujuran itu dan tidak hanya menyebarkan bahkan di dalam hati orang yang mengimani beliaupun beliau ciptakan di dalam hati mereka pun beliau penuhi dengan sepenuh-penuhnya. Dan dengan mengatakan kebenaran dan dengan mengimani kebenaran itulah banyak sekali orang-orang di masa-masa awal siap untuk menemui ajalnya. Tetapi mereka mengatakan yang benar itu benar. Sebagaimana saya telah katakan bahwa suatu ajaran yang tinggi dan untuk memeriksa karakter orang yang membawanya sangat perlu melihat juga standar kebenaran dalam kehidupan orang itu. Dan standar ini yang paling besar kita dapat lihat adalah di dalam kehidupan Rasulullah saw.. Standar kebenaran beliau di masa kanak-kanak dan ketika telah dewasa sangat tinggi sekali, yang mengenainya kita telah melihat kesaksiannya dalam berbagai kesempatan. Musuhpun kendati tidak yakin terhadap ajaran beliau dan tidak yakin kepada Tuhan namun setelah mendengar peringatan dari pihak beliau, setelah mendengar sesuatu yang memperingatkan maka mereka menjadi ketakutan. Semoga kejujuran itu juga menjadi standar kita dalam semua bidang kehidupan. Aamiin. Sumber: Khutbah Jumat Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifah Islam dan Pemimpin Jemaat Ahmadiyah seluruh dunia. Tanggal 2 Muharram 1426 H di Masjid Baitul-Futuh, Morden, London, Inggris Terjemah Mln. Komaruddin Syahid Disadur oleh: Jusman